Padang, Aktual.com – Penjualan batu akik di Padang, Sumatera Barat, menurun karena minat masyarakat untuk membelinya semakin berkurang. Akibatnya, pendapatan para perajin menurun.

“Sudah delapan bulan ini pendapatan kami menurun, biasanya pembeli batu akik semua kalangan, sekarang hanya orang-orang yang benar-benar hobi batu yang membeli,” kata Jeelvi, perajin batu akik di Padang, ditulis Jumat (6/11).

Ia mengatakan, sejak sepinya pembeli, banyak perajin dan pedagang batu akik yang gulung tikar.

“Biasanya pendapatan kami Rp5 juta sampai Rp10 juta per hari, sedangkan sekarang paling banyak hanya mencapai Rp300 ribu per hari dan paling sedikit Rp150 ribu per hari,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Jamaludin (65), perajin batu akik mengatakan minat masyarakat untuk membeli batu akik menurun sehingga pemasukan para pengrajin berkurang.

Menurut dia, batu akik adalah kekayaan alam nusantara yang patut dibudidayakan. Karena itu dia akan tetap menjadi pengrajin batu akik walaupun peminatnya berkurang.

“Saya sudah lama menjadi pengrajin batu akik dan tidak akan meninggalkan profesi ini, walaupun peminatnya sudah berkurang,” ungkapnya.

Ia mengatakan, menjual dan menjadi pengraji batu akik sudah menjadi hobi dari tahun 1971. Selain itu, sekolah anak dan kebutuhan hidup sehari-hari telah didapat dari berjualan batu akik ini.

Wulan (45), pembeli batu akik mengatakan, tidak begitu sering membeli batu akik karena perekonomian saat ini memang sulit.

“Dulu saya sering beli batu akik karena sedang tren di pasaran sekarang tidak lagi, hanya sekali-kali karena masih banyak kepentingan lain yang harus dibeli dari pada membeli batu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: