Surabaya, Aktual.com – Lebih dari 80 pensiunan PT Kereta Api Indonesia (KAI), melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/2). Aksi mereka ini, untuk menuntut uang jaminan selama bekerja di PT KAI.
Sambil membentangkan spanduk, massa aksi mengkritisi Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, yang juga mantan Direktur Utama PT KAI.
Sutikno, salah satu pensiunan PT KAI Daop 8 Surabaya, mengatakan aksi ini sebagai wujud protes terhadap beberapa uang jaminan bagi pensiunan PT KAI yang tidak diberikan sampai sekarang.
“Selama massa kerja dulu, uang gaji selalu dipotong 2 persen untuk Jaminan Hari Tua (JHT). Tidak hanya itu, tapi juga dipotong untuk Jamsostek termasuk asuransi Jiwasraya hari tua. Tapi, pada kenyataannya, setelah pensiun, uang tersebut tidak diberikan,” kata Sutikno di sela-sela aksi.
Sutikno mengaku, pernah melakukan penarikan uang jaminan tersebut. Namun, kata Sutikno, uang tersebut tidak bisa diambil, karena tidak ada nominalnya.
“Kita sudah menunjukkan bukti-bukti ke asuransi termasuk jamsostek dan sebagainya. Namun, kenyataannya waktu saya tunjukkan ke pihak asuransi dan jamsostek, ternyata isinya nol nggak ada uangnya. Berarti selama kerja, uang potongan tersebut tidak pernah dibayarkan,” keluh Sutikno.
Sutikno juga membeberkan, pihaknya berasama para pensiunan lainnya sudah meminta kejelasan ke PT KAI. Namun, PT KAI selalu berdalih menunggu koordinasi dengan banyak pihak.
“Saya pensiun sejak tahun 2010. Pada tahun 2010 saya pernah minta, tapi cuma dijanjikan belaka nggak ada realisasinya,” sahut Rosikin, peserta aksi lainnya.
Dari rincian pensiunan yang ada, tercatat hampir 35 ribu pegawai pensiunan PT KAI se-Jawa-Sumatera, total uang yang tidak diberikan pensiunan PT KAI ada Rp4000 miliar. Kemudian uang asuransi jiwasraya hari tua, totalnya mencapai seniai Rp2,7 triliun.
“Kalau uangnya yang disimpan PT KAI dari milik semua pegawai, nilainya ya sebesar itu. Belum lagi tabungan hari tua senilai Rp800 miliar,” lanjutnya.
Artikel ini ditulis oleh: