Jakarta, Aktual.com — Pementasan kesenian rakyat di Kota Magelang, Jawa Tengah, menghidupkan aktivitas perekonomian masyarakat sehingga kegiatan tersebut harus terus menerus diselenggarakan, kata pegiat Forum Komunikasi Media Tradisional (Metra) Kota Magelang Condro Bawono.
“Setiap kali diselenggarakan pementasan kesenian rakyat, selalu menjadi magnet bagi masyarakat untuk membuka lapak berjualan makanan, minuman, ada penjual kacang godok, ronde, jagung rebus, dan sebagainya,” kata Condo Bawono yang juga Wakil Sekretaris Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kota Magelang itu di Magelang, Kamis (27/8).
Selama 2015, pihaknya merencanakan enam kegiatan berupa pementasan kesenian rakyat dengan misi penyampaikan berbagai informasi terkait dengan pelaksanaan program pembangunan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek.
Pada Sabtu (29/8) mendatang, FK Metra Kota Magelang bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait, antara lain Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Magelang, Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sanggar Ketoprak “Cipto Utomo” Kota Magelang, dan pelaku seni Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, menggelar pentas ketoprak dengan lakon “Pedhut Linggo Puro”.
“Itu pelaksanaan program yang keempat dari enam program kami tahun ini,” kata Condro Bawono yang akrab disapa Mbilung Sarawita itu.
Sebanyak tiga pementasan sebelumnya dengan misi penyampaikan pesan-pesan pembangunan yang berbeda-beda itu, katanya, selain mendapat respons positif dari masyarakat umum, juga menjadi kesempatan para pedagang untuk berjualan minuman dan makanan.
“Bahkan ada warga yang menggelar lapak untuk jualan akik dan mainan anak-anak, serta produk usaha kecil lainnya. Kami membuka peluang untuk mereka berjualan tanpa pungutan dari penyelenggara,” katanya.
Pihaknya juga tidak membatasi mereka yang boleh berjualan di sekitar lokasi pergelaran itu hanya untuk warga Kota Magelang.
“Warga dari luar kota juga boleh memanfaatkan kesempatan untuk berjualan,” kata Mbilung yang mantan Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang itu.
Ia menjelaskan tentang rencana pementasan ketoprak mendatang dengan lakon “Pedhut Linggo Pura” yang intinya bercerita semangat kepahlawanan dengan total pemain dan penabuh gamelan sekitar 100 orang. Pentas ketoprak mendatang di Lapangan Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Namun, katanya, dalam dialog pada adegan tertentu yang dimainkan para pegawai negeri sipil Dinas Kesehatan Kota Magelang untuk menyampaikan tentang program pembangunan kesehatan masyarakat, seperti menyangkut jaminan kesehatan, penanganan serangan penyakit demam berdarah, imunisasi, dan kegiatan posyandu.
“Ada juga dalam adegan peperangan, ditampilkan tarian jatilan dan soreng,” katanya.
Pada pementasan ketoprak sebelumnya di Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, berkaitan dengan peringatan Bulan Bakti Gotong Royong 2015 di daerah itu, katanya, pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat, antara lain menyangkut pencegahan kenakalan remaja, pemberantasan penyalahgunaan narkoba, vandalisme, dan balapan liar.
“Jadi misi kami, selain yang utama untuk sarana sosialisasi program-program pemerintah, juga menghidupkan ekonomi lokal masyarakat sekitarnya,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: