Jakarta, Aktual.co — PT Semen Tonasa Unit Pengantongan Ambon, Maluku, menyediakan 6.000 ton semen curah atau 120.000 zak untuk kebutuhan 20 sampai 30 hari bagi masyarakat Ambon dan sekitarnya.

“Stok semen yang ada saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Ambon dan sekitarnya dan tidak perlu khawatir kekurangan semen karena secara kontinyu kapal pengangkut semen curah dari Makassar masuk di Pelabuhan Gudang Arang Ambon, sesuai jadwal,” kata Manajer Pemasaran PT Semen Tonasa Wilayah Maluku, Maluku Utara, dan Papua Asrul Basri di Ambon, ditulis Sabtu (28/2).

Menurut Asrul, pihaknya terus memantau persediaan semen di ruang tampungan silo, kalau stok sudah berkurang kapal pengangkut semen curah diarahkan masuk Ambon untuk menambah persediaan.

“Ada 17 kapal yang mengangkut semen curah ke sejumlah Unit Pengantongan Semen (UPS) di wilayah bagian timur termasuk UPS Ambon, diantaranya kapal Tonasa 12, 15 dan lainnya,” Asrul.

Ia mengatakan, semen Tonasa saat ini lebih fokus pemenuhan permintaan pasar retail, sedangkan permintaan terbesar proyek Jembatan Merah Putih (JMP) sudah menurun, karena volume pekerjaan sudah berkurang.

“Permintaan semen proyek JMP dalam satu hari rata-rata 24 ton, namun tidak setiap hari, sehingga lebih fokus melayani kebutuhan retail bagi masyarakat di Ambon dan sekitarnya termasuk Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Maluku Tengah Malteng),” jelas Asrul.

Ia mengakui, permintaan semen di pasar pada bulan Januari, Februari sampai akhir Maret 2015 menurun, karena proyek-proyek fisik pemerintah Kota Ambon, SBB dan Malteng belum jalan.

“Nanti kalau bulan April proyek-proyek baru jalan karena sudah selesai tender sehingga permintaan meningkat. Jadi, memang kondisi seperti ini terjadi setiap tahun,” ujarnya.

Ditanya, berapa besar target perusahaan untuk pemasaran dalam satu hari? Menurut Asrul, target pemasaran dalam satu hari 400 sampai 500 ton, sedangkan rata-rata per bulan 10.000 ton sampai dengan 11.000 ton.

“Pemasaran harus melalui distributor tidak boleh perusahaan menjual langsung. Harga ditingkat distributor Rp60.000 per zak, ungkap Asrul.

Ditanya lagi bagaimana persaingan di pasar dengan semen Tiga Roda dan Bosowa? Menurut dia, persaingan tidak terlalu menonjol karena masing-masing sudah mempunyai jaringan pasar tersendiri, apalagi harga semen Tonasa dan Bosowa sama, kecuali semen Tiga Roda sedikit mahal.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka