Jakarta, Aktual.co — DPRD Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, meminta Pertamina menambah kuota elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan warga yang semakin meningkat.
“Kami berharap Pertamina menambah penyaluran elpiji bersubsidi ke agen atau pangkalan gas resmi untuk mencegah kelangkaan dan kenaikan harga di tingkat pedagang pengecer gas,” kata Anggota Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady, di Pangkalpinang, Kamis (22/1).
Semenjak kenaikan harga gas ukuran 12 kilogram yang mencapai Rp160 ribu per tabung, permintaan warga terhadap gas tiga kilogram mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sehingga berdampak terhadap stok gas bersubsidi di pedagang.
“Jika masalah ini tidak segera ditangani oleh pemerintah daerah dan pertamina tentu akan menimbulkan masalah baru, misalnya masalah kenaikan harga bersubsidi yang akan memberatkan ekonomi warga kurang mampu,” ujarnya.
Pihaknya telah menerima laporan dari agen dan pangkalan gas elpiji tiga kilogram, bahwa mereka kesulitan memenuhi permintaan warga karena stok yang dimiliki kurang.
“Kami akan segera menindaklanjuti laporan pedagang ini, dengan memanggil pemerintah kota, pertamina dan pedagang untuk mencari solusi terbaik yang tidak memberatkan ekonomi warga,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik pangkalan gas tiga kilogram, Niko Wijaya mengatakan pasokan gas elpiji bersubsidi dari pertamina tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan gas warga, karena warga dan usaha kecil menengah beralih menggunakan gas bersubsidi tersebut.
“Selama ini, kami hanya mendapatkan pasokan 500 tabung per minggu, sementara permintaan warga mencapai 2.000 tabung per minggu,” ujarnya.
Diharapkan, pertamina menambah kuota gas elpiji bersubsidi sebesar 20 persen ke masing-masing pangkalan.

Artikel ini ditulis oleh: