Jakarta, Aktual.co — Indonesia harus menunjukkan bahwa dirinya merupakan sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, dan jangan sampai terlihat sebagai negara yang tidak punya jati diri, khususnya dalam penegakan hukum.
Negara ini harus punya keberanian dalam menegakan hukum yang berlaku, termasuk melaksanakan proses eksekusi mati bagi terpidana asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Dan jangan takut dengan ancaman boikot dari negara kangguru itu.
Demikian disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi. Ia mengatakan, sikap yang sekarang ditunjukan dengan menunda eksekusi mati tersebut, membuktikan bahwa Indonesia tidak mempunyai ‘bargaining position’ dalam berdiplomasi.
“Penundaan eksekusi mati lantaran ancaman boikot menunjukkan lemahnya kualitas diplomasi Indonesia. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia seharusnya memiliki kemampuan dan keberanian untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku,” tegas Aboe Bakar saat berbincang dengan Aktual.co, Jumat (20/2).
Dia menegaskan, Indonesia harus bisa menunjukan keberaniannya untuk menegakkan hukumnya sendiri. “Jangan pernah mau untuk diintervensi sekalipun ancaman boikot oleh siapapun, negara manapun bahkan lembaga dunia manapun,” kata dia.
Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bisa menunjukkan kepada dunia luar bahwa penegakan hukum di Indonesia tidak bisa diguncang dengan ancaman apapun. Dia pun menegaskan kepada Australia agar menghormati hukum yang berlaku di Indonesia.
“Jika penegakan hukum di Indonesia dapat diintervensi dengan ancaman boikot, ini berarti kedaulatan hukum negara ini sangat lemah, karena sudah takluk dengan ancaman boikot,” tuturnya.
“Seharusnya, Australia menghormati sistem hukum Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka dan dan berdaulat. Disisi lain, Indonesia sendiri jangan sampai mau terintervensi dengan ancaman boikot seperti ini, Indonesia harus menunjukkan marwahnya sebagai negara yang berdaulat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Minggu (15/2) Perdanan Menteri Australia, Tony Abbott mengancam Indonesia dengan pembalasan diplomasi jika mengeksekusi Chan dan Myuran. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri-nya, Julie Bishop mengatakan warganya bisa membatalkan kunjungan ke Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby