Jakarta, Aktual.com – Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengatakan bahwa isu wacana penundaan pelaksanaan Pemilu 2024 oleh sejumlah ketua umum (ketum) parpol dinilai sebagai bentuk upaya melanggengkan kekuasaan dengan cara menghindari pemilu.
“Ini artikulasi keinginan untuk bisa terus menjabat tanpa harus mengikuti pemilu,” katanya dikutip, Ahad (6/3).
Selain itu menurutnya bahwa penundaan pemilu ini menjadi praktik untuk menyiasati pembatasan kekuasaan. “Penundaan pemilu menjadi satu praktik paling populer di dunia, sebagai akal-akalan menerabas pembatasan masa jabatan melalui penghindaran pemilu,” ujarnya.
Sementara itu menurut Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor bahwa para politisi mencoreng mukanya sendiri dan telah mengkhianati apa yang dulu pernah diperjuangkan.
“Bagi saya ide menunda pemilu itu penghianatan atas reformasi yang luar biasa. Logika Orde Baru bahwa ekonomi adalah segala-galanya diadopsi kembali, pentingnya stabilitas ekonomi, yang secara salah kaprah dianggap akan hancur lebur ketika kita berpraktik demokrasi dengan baik,” paparnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid