Jakarta, Aktual.co — Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) tidak berpengaruh terhadap tarif angkutan umum di Kabupaten Gianyar, Bali, karena para sopir enggan menurunkan ongkos.
Hal ini dikarenakan harga premium di Bali masih tergolong mahal.
“Bagaimana kami mau turunkan tarif, harga premium di Bali paling mahal yakni Rp7.000 per liter,” kata seorang sopir angkutan umum, I Gusti Gede, di terminal Batubulan, Rabu (21/1).
Dia menyebutkan, di kabupaten lain yang harga premiumnya Rp 6.600 per liter juga belum menurunkan tarif angkutan.
Keengganan para sopir menurunkan tarif angkutan umum, karena harga BBM di Bali mencapai Rp.7000 per liter. Harga tersebut paling tinggi di Indonesia karena pengenaan PBBKB di Bali sebesar 10 persen.
Kondisi tersebut diakui Ketua Organinasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten. Gianyar Wayan Ari Semadi, bahwa hingga kini pihaknya belum berkoordinasi menganai turunya tarif angkutan Umum.
Pihaknya rapat bersama instansi terkait mengenai kenaikan tarif angkutan saat pemerintah menetapkan harga premium menjadi Rp 8.500.
“Setelah BBM turun kami memang belum rapat, kalau nanti akan turun lagi mungkin kami akan rapat kembali terkait tarif angkutan umum,” katanya.
Tarif angkutan umum di kawasan Gianyar yang masih berlaku, dari kecamatan Gianyar menuju terminal Batubulalun dikenakan tarif Rp10.000, dari Gianyar ke Tampaksiring dikenakan tarif Rp8.000.
Sementara dari Terminal Batubulan menuju Amplapura dikenakan tarif Rp 20.000.
Artikel ini ditulis oleh:

















