BBM (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan, langkah pemerintah menurunkan harga BBM untuk menarik investor asing.

“Agar memberi kesan ke pemilik modal global bahwa Pemerintahan sekarang lebih berpihak ke pemodal sebagai wujud menarik investasi asing,” kata Noorsy di Jakarta, Kamis (24/12).

Berdasarkan analisanya, kebijakan penurunan BBM jenis Premium RON 88 menjadi Rp7.150 perliter dan Solar menjadi Rp5.950, dengan harga minyak WTI USD 37 dan 1 dolar AS sama dengan Rp14.000, maka harga RON 88 adalah Rp4.250 perliter.

Dari hitungan tersebut, tanpa melakukan pungutan dana ketahanan energi, perusahaan telah mendapatkan keuntungan 25-30 persen.

“Dalam hitungan saya, sebagaimana saya sajikan dalam diskusi di berbagai universitas, dengan harga minyak WTI 37 dolar AS dan 1 dolar AS sama dengan Rp14.000, maka harga RON 88 adalah Rp4.250 perliter” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan Menteri ESDM, Sudirman Said menyampaikan adanya pungutan dana untuk ketahanan energi pada penurunan harga BBM jenis Premium dan Solar.

Harga awal Premium Rp7.300 turun menjadi Rp6.950/liter, namun karena ada pungutan dana ketahanan energi Rp200/liter, maka harga Premium menjadi Rp7.150/liter.

Sedangkan untuk harga solar dari Rp6.700 menjadi Rp5.650/liter, dari angka tersebut sudah termasuk subsidi Rp1.000/liter, kemudian ditambah dana ketahanan energi Rp300/liter sehingga menjadi Rp5.950/liter.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta