Kupang, Aktual.com — Direktur Utama Bank Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) Daniel Tagu Dedo mengatakan, penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) belum merangsang permohonan kredit.

“Kebijakan penurunan suku bunga KUR tentu akan berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat dalam pengajuan KUR, karena bunga rendah, tetapi perlu waktu yang cukup,” kata Daniel Tagu Dedo di Kupang, Jumat (16/10).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kebijakan penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 22 menjadi 12 persen pertahun dan apakah ada peningkatan permohonan KUR.

Menurut dia, dampak dari kebijakan penurunan sunga bunga itu belum terasa karena baru diberlakukan dalam beberapa bulan ini.

Dia mengatakan perlu ada sosialisasi secara intens kepada masyarakat, terutama kalangan dunia usaha agar bisa memanfaatkan KUR dengan bunga yang sangat rendah ini, baik untuk memperluas usaha maupun membangun usaha baru.

“Saya yakin, pasti akan ada peningkatan permohonan KUR dalam beberapa bulan ke depan, karena bunganya cukup terjangkau,” katanya.

Dia memprediksi sektor yang paling dominan dalam pemanfaat KUR adalah perdagangan dan jasa.

Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi 12 persen per tahun dan mulai berlaku Juli 2015.

Penurunan suku bunga KUR ini diharapkan akan mengurangi pengangguran dan pada akhirnya peningkatan/pemerataan pendapatan masyarakat.

Total dana yang dialokasikan untuk KUR pada 2015 mencapai Rp 30 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan