Jakarta, Aktual.com — Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat ditutup menguat sebesar 17,20 poin menyusul tekanan saham-saham di dalam negeri mulai berkurang.
IHSG BEI ditutup menguat 17,20 poin atau 0,40 persen menjadi 4.360,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 4,86 poin (0,67 persen) menjadi 736,36.
“Sebagian pelaku pasar mulai melakukan aksi beli secara bertahap, itu terlihat dari tekanan jual pada saham-saham yang menjadi penggerak IHSG BEI seperti sektor perbankan bergerak naik. Aksi lepas pelaku pasar asing juga cenderung mulai berkurang,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (11/9).
Menurut dia, beberapa saham yang sudah masuk dalam area jenuh jual mendorong sebagian pelaku pasar mulai melakukan aksi beli. Kendati demikian, penguatan IHSG BEI masih terbatas seiring dengan sebagian pelaku pasar juga masih mengambil posisi aksi tunggu, menanti sinyal the Fed terkait kebijakannya untuk menaikan suku bunga.
“Diharapkan ada kepastian dari rencana the Fed pada pekan depan,” katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa secara teknikal, IHSG BEI sedang menuju level 4.417 poin, kekuatan naik masih cukup besar menyusul beberapa kebijakan pemerintah diapresiasi pasar.
“Dalam skala jangka pendek, IHSG sedang membentuk pola tren penguatan meski dibayangi dana keluar asing yang masih terus berlangsung,” katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 177.249 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,31 miliar lembar saham senilai Rp2,92 triliun. Sebanyak 156 saham bergerak naik, 130 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 74 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 58,13 poin (0,27 persen) ke level 21.504,37, indeks Nikkei turun 35,40 poin (0,19 persen) ke level 18.264,22, dan indeks KOSPI melemah 20,74 poin (1,06 persen) ke posisi 1.941,37.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka