Jakarta, Aktual.com — Meski rencana penutupan kawasan lokalisasi Dadap digaungkan oleh Pemda Kabupaten Tanggerang, namun nampaknya penutupan tersebut dilakukan sendiri oleh warga Dadap.

Salah seorang warga Dadap, Waisul Kurnia mengatakan, jika rencana tersebut sepenuhnya telah dilakukan oleh warga Dadap.

“Kami mendukung penutupan tersebut, karena berpuluh-puluh tahun kami juga jengah dengan lokalisasi,” katanya di Jakarta, Senin (2/5).

Tak hanya sekedar mendukung, Waisal menuturkan, jika warga sendiri yang melakukan penutupan lokalisasi tersebut.

“Kami bersama tokoh-tokoh berembug dengan pemilik kafe untuk menutup lokalisasi,” jelasnya.

Selain menutup, warga jugalah yang melakukan pendataan terhadap para PSK di Dadap yang kemudian mereka berikan kepada Dinas Sosial (Dinsos).

“Kafe sebanyak 72 unit. PSK 350an orang, sama Dinsos ditaruh ke Hotel Alista untuk dibina. Proses pembinaannya kami gak tau lagi,” ungkapnya.

“Hingga detik ini, sudah gak ada kegiatan lokalisasi di Dadap,” sambung dia.

Dirinya menjelaskan jika kawasan prostitusi Dadap telah tutup dua bulan lalu. Oleh sebab itu, tak ada lagi yang perlu ditertibkan, karena kawasan prostitusi telah ditutup warga. Namun, jika Pemda Kabupaten Tanggerang masih ngotot untuk menertibkan rumah warga dengan dalih penertiban lokalisasi maka seluruh warga akan turun untuk menghadap pelaksanaan tersebut.

“Kami semua sudah berinisiatif untuk turun kalau masih mau menggusur juga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka