Jakarta, Aktual.co —Kepolisian Turki menahan 26 petugas keamanan pada Selasa (27/1) atas dugaan penyadapan ilegal terhadap polisi, pegawai negeri sipil dan pengusaha, menurut kantor berita Turki, Dogan. Penahanan ini ditengarai sebagai langkah terbaru dalam kampanye Presiden Turki Tayyip Erdogan melawan para pendukung musuh politik bebuyutannya, Fethullah Gulen, ulama Muslim yang kini berbasis di AS.
Erdogan menuduh Gulen mendirikan “negara paralel” dalam administrasi Turki dan berusaha menggulingkan dia, menyalahkan pendukungnya yang berada dalam tubuh kepolisian dan peradilan sebagai pihak yang memprakarsai penyelidikan korupsi pemerintah Turki pada 2013.
Dalam skandal korupsi itu, rekaman penyadapan terhadap perdana menteri, menteri dan pejabat senior lainnya bocor ke internet. Erdogan telah meluncurkan penyelidikan, yang menyebabkan pengunduran diri tiga menteri, sebagai “kudeta” dan respon atas ribuan polisi, hakim dan jaksa dicopot dari jabatan mereka oleh Erdogan.
Bulan lalu pengadilan Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Gulen karena dicurigai membentuk sebuah organisasi kriminal. Gulen, yang kini tinggal di pengasingan namun selama bertahun-tahun merupakan sekutu penting Erdogan sebelum hubungan mereka memburuk, membantah keterlibatannya dalam plot melawan pemerintah.