Jakarta, Aktual.com — Ginjal memiliki peranan penting dalam sistem metabolisme tubuh manusia. Selain menjadi organ penyaring racun dan zat-zat sisa dalam darah, ginjal juga berfungsi menjaga keseimbangan volume dan komposisi cairan tubuh, mengatur keseimbangan asam-basa, konsentrasi elektrolit, pengaturan tekanan darah dan memproduksi vitamin D aktif yang membantu mempertahankan tulang yang sehat.
Ginjal juga berperan dalam keseimbangan sirkulasi darah dalam tubuh yaitu, dengan mengatur tekanan darah dan memproduksi sel darah merah.
Setiap hari, ginjal menyaring 180 liter darah. Ginjal menerima 100-120 ml darah setiap menit di mana jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan ukurannya yang kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap harinya ginjal menyaring darah sebanyak 50 kali dalam sehari.
Mengingat betapa pentingnya fungsi ginjal dalam tubuh kita, Dr.Dharmeizar, SpPD-KGH menjelaskan, bahwa agar penyakit ginjal kronis tidak terjadi, maka biasakan hidup sehat.
“Hidup sehat itu bisa dengan cara, kurangi garam, perbanyak konsumsi buah dan sayur, kurangi asupan lemak, turunkan berat badan yang berlebih, olahraga teratur, 30 menit 4-5 kali dalam seminggu, stop merokok, minum 8 gelas air sehari, dan yang terpenting kontrol faktor resiko seperti tekanan darah dan juga diabetes,” ujar Dharmeizar, kepada Aktual.com, di Jakarta.
Lebih lanjut, dokter Dharmeizar menjelaskan, bahwa penyakit ginjal kronis, baru kelihatan gejalanya ketika fungsi ginjal menurun hingga 25 persen.
“Penyakit ginjal kronis, sering kali tidak bergejala karena baru kelihatan bergejala kalau fungsi ginjal di bawah 25 persen. Oleh sebab itu, sering juga disebut ‘silent killer’,” jelas ia menambahkan.
Ia kembali memaparkan, bahwa penyakit ginjal kronis menjadi berkembang lebih parah. Ada juga yang dikenal sebagai gagal ginjal. Dan berbagai gejala bisa muncul, seperti mudah lelah, sesak nafas, mual dan lainnya.
“Gejala awal penyakit ginjal kronis adalah mudah lelah, sesak nafas, mual, penurunan daya konsentrasi dan nafsu makan, gangguan tidur, keram otot, pembengkakan pada kaki dan tumit, kulit menjadi lebih gelap, peningkatan atau frekuensi berkemih, perasaan gatal hingga mati rasa,” ungkap dokter yang akrab disapa Derry tersebut.
Untuk mencegah agar penyakit ginjal kronis tidak terjadi, sangat penting untuk kita mengurangi faktor resiko dan juga rutin memeriksakan urine serta darah kita. Agar penyakit ginjal kronis terhindarkan.
“Deteksi dini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal kronis serta untuk memperlambat atau menghindari terjadinya penyakit ginjal kronis tahap akhir melalui analisis darah atau urine, tes carik celup (mikroalbuminuria bagi penderita diabetes), periksa tekanan darah secara rutin,” kata ia menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: