Jakarta, Aktual.com – Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa terjadinya kembali penyanderaan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok bersenjata di Filipina, menunjukan penyanderaan menjadi komoditas pendanaan.

Hal ini lantaran tidak transparannya pemerintah dalam memberikan informasi terkait proses dua pembebasan sebelumnya.

“Pemerintah bilang tak bayar tebusan tapi sumber lain mengatakan bayar tebusan, kalau tidak bayar kita jadi komoditasi di tempat sama, kelompok sama, di objek sama. Keselamatan WNI tak dijamin, jadi komoditas sumber pendanaan,” kata Muzani, di Jakarta, Rabu (29/6).

“Sekarang semua terjadi, tinggal membebaskan keselamatan dengan segala macam cara,” tambahnya.

Kendati demikian, kata Muzani, meskipun sinyal dari pemerintah Filipina memperbolehkan miter Indonesia masuk wilayahnya untuk pembebasan sandera, tetap saja harus diperhitungkan secara matang.

“Filipina Selatan medan juang seberapa jauh lubangan atau kubangannya kita tidak pernah ngerti operasi dalam suatu medan terorisme, tetapi yang terpenting bagaimana sandera kembali,” tandas anggota dewan komisi I DPR RI itu.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang