“Saya tak mau berlebihan menilai kepentingan beberapa persen perbedaan bagi keterikatan dengan negara penampung,” kata Vopel kepada Xinhua.
Meskipun kemajuan positif secara keseluruhan di Jerman, Stephan Vopel mengatakan masih ada kesempatan bagi peningkatan dalam penyatuan orang Muslim dalam sistem pendidikan di negeri itu. “Sistem seleksi sekolah dini di Jerman cenderung mengarah kepada pertahanan status sosial-ekonomi yang sudah dipegang oleh orang tua siswa,” katanya.
Ia memperingatkan bahwa setiap lima orang Jerman non-Muslim yang disurvei dalam studi tersebut menyatakan mereka tak mau mempunyai tetangga orang Muslim, sementara orang Muslim yang taat sangat mengeluhkan bahwa mereka menghadapi diskriminasi dalam karir mereka.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby