Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memprioritaskan penyatuan stabilitas keamanan dan ekonomi dalam program kerjanya sebagai menteri pascaperombakan kabinet.

Hal tersebut disampaikan Luhut setelah acara serah terima jabatan Menkopolhukam, yang sebelumnya dijabat oleh Tedjo Edhy Purdijatno, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (13/8).

“Yang pertama kali akan saya lakukan adalah mengkoordinasikan stabilitas keamanan dengan ekonomi, karena itu kunci. Caranya adalah dengan terlibat langsung dalam pengendalian hargan pangan sesuai perintah Presiden,” ujar Luhut.

Sebab, menurut dia, harga pangan di Indonesia seperti beras, daging, garam, termasuk yang paling mahal se-ASEAN.

“Artinya ada sesuatu yang salah. Karena itu kita akan terus melakukan koordinasi dengan menteri koordinator lain,” kata pria yang masih menjabat Kepala Staf Kepresidenan ini.

Ada pun salah satu bentuk koordinasinya, Kemenkopolhukam akan mengumpulkan data tentang kebutuhan beras dan kebutuhan daging secara nasional. Data tersebut nantinya akan dikaitkan dengan berapa banyak kebutuhan impor atau bahkan kemungkinan tidak mengimpor.

Peran Kemenpolhukam sendiri nantinya akan terlibat dalam pencegahan permasalahan pangan di lapangan. TNI/Polri akan dilibatkan dalam kebijakan tersebut.

“TNI dan Polri akan melihat langsung apa yang terjadi di bawah. Kita lakukan pencegahan dan tidak tertutup kita lakukan penindakan jika terjadi pelanggaran,” tuturnya.

Langkah-langkah ini dilakukan karena harga pangan yang terkendali berdampak baik pada inflasi dan suku bunga.

“Kalau, misalnya, kita bisa menurunkan harga daging dari Rp130.000 menjadi sekitar Rp60.000 atau Rp70.000 pada tahun 2015, dampaknya akan sangat bagus,” tutur dia.

Artikel ini ditulis oleh: