Klungkung, Aktual.com – Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ambrol sekitar pukul 18.45 WITA. Akibatnya, sembilan orang dan puluhan orang luka-luka.
Penyebab ambrolnya jembatan selebar kurang lebih 2 meter dan panjang 100 meter serta beralas kayu itu lantaran kelebihan beban. Sebab, saat peristiwa terjadi, masyarakat tengah membludak di jembatan yang oleh warga setempat disebut jembatan cinta itu.
Koordinator Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) Nusa Ceningan, Made Sumiartha menuturkan, hal tersebut diduga sebagai pemicu ambrolnya jembatan.
Dugaan lain penyebab ambruknya jembatan penghubung akses darat Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dikarenakan usia dan fondasi jembatan yang sudah tua serta tidak kuat menahan beban berat.
“Saat peristiwa terjadi jembatan tengah dilalui banyak orang dan kendaraan, terutama masyarakat yang akan melaksanakan persembahyangan di Pura Bakung Nusa Ceningan,” kata Sumiartha, Minggu (16/10).
Saat ini, lantaran situasi di lokasi sudah gelap dan tak ada laporan keluarga yang kehilangan saudara mereka, pencarian korban dihentikan sementara. Pencarian akan dilanjutkan esok hari untuk menyisir apakah masih ada korban dari peristiwa yang bertepatan dengan perayaan Nyepi Segara tersebut.
Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali yang diterima dari Puskesmas Nusa Penida dua dan Puskesmas Pembantu Ceningan, dari sembilan korban tewas ini, ini daftar delapan korban yang sudah berhasil diidentifikasi:
1. I Wayan Sutamat, 49 tahun, asal Jungut Batu.
2. Putu Ardiana, 45 tahun, Lembongan.
3. Ni Wayan Merni, 55 tahun, Jungut Batu.
4. I Putu Surya, 3 tahun, Jungut Batu,
5. I Gede Senan, 40 tahun, Kutampi Np.
6. Ni Wayan Sumarti, 56 tahun, Dusun Klatak.
7. Ni Putu Krisna Dewi, 9 tahun.
8. Ni Kadek Mustina, 6 tahun.
Hingga pukul 21.00 WITA pencarian korban dihentikan oleh masyarakat karena kondisi gelap.
(Laporan Bobby Andalan, Bali)
Artikel ini ditulis oleh: