Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mendorong agar semua pihak agar tidak memberikan asumsi terkait penyebab terbakarnya Tanki T301 di kilang Balongan Pertamina. Pasalnya, tim investigasi saat ini sedang bekerja untuk mencari penyebab pasti kebakaran tersebut. Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan opini liar yang justru menimbulkan kepanikan.
“Untuk penyebab kebakaran kilang, kita tidak perlu berspekulasi karena sedang dilakukan investigasi oleh internal dan aparat penegak hukum,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan dalam diskusi virtual ‘Terbakarnya Tanki Balongan, Pasokan BBM Aman’ di Jakarta, Kamis (1/4).
Menurutnya, PT Pertamina (Persero) telah melakukan hal yang terbaik dalam penanganan terbakarnya Tanki T301 di kilang Balongan. Selain cepat dalam memadamkan api, Pertamina juga cepat mengamankan pasokan BBM nasional, sehingga gejolak kekurangan pasokan tidak terjadi.
“Dari 70 lebih tangki minyak yanga da di Balongan, hanya empat tangki yang mengalami kebakaran. Dampaknya penurunan kapasitas tujuh persen dari total kapasitas kilang Balongan. Pertamina responsive atas kejadian yang menimpa saat ini. Salah satunya yaitu termasuk evakuasi masyarakat di sekitar kilang minyak, penangangan para korban,” tambahnya.
Pertamina patut diapresiasi karena sudah melakukan trauma healing di posko pengungsian pada anak-anak yang tinggal di sekitar kilang Balongan. “Pertamina lebih responsibility, masyarakat jangan panik karena apa yang dikhawatirkan tidak terjadi. Masyarakat harus tahu, bahwa Pertamina saat ini siap dalam kondisi apapun,” tuturnya.
Dirinya berharap agar seluruh pihak mempersilahkan tim investigasi bekerja dan tidak berasumsi terhadap penyebab kebakaran tersebut. Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan opini liar yang justru menimbulkan kepanikan. “Untuk penyebab kebakaran kilang, kita tidak perlu berspekulasi karena sedang dilakukan investigasi oleh internal dan aparat penegak hukum,” tegasnya.
Sebelumnya, pekerja milenial PT Pertamina dari Refinery Unit VI Balongan melakukan trauma healing terhadap anak-anak yang sedang berada di pengungsian, akibat terimbas kebakaran Tanki Balongan. Para pekerja milenial Pertamina mengajak bermain anak-anak di pengungsian. Lebih dari 10 pekerja milenials yang menjadi relawan dan memberikan trauma healing kepada anak-anak. Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak bergerak dan bermain agar dapat menghirup udara segar di pagi hari.
“Selain menghilangkan trauma, anak-anak juga tetap ceria dan gembira sekaligus memberikan edukasi,” ujar Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka