Tak ingin kejadian di Paciran terulang, petugas gabungan pun menggelar razia orang gila (orgil) di sejumlah titik di Lamongan, Rabu (21/2). Meski digelar secara dadakan, razia ini berhasil menciduk sejumlah orang gila yang ada di kota Lamongan.
Informasi yang dihimpun, dalam razia orang gila yang digelar oleh tim gabungan dari kepolisian dan petugas Satpol PP Lamongan ini, petugas mendatangi sejumlah titik yang biasanya didatangi oleh orang gila.
Beberapa titik tersebut di antaranya adalah Pasar Sidoharjo, Pasar Baru Lamongan dan di jalan raya. Dari razia tersebut, tim gabungan berhasil mengamankan sejumlah orang gila. Sayangnya, petugas juga sempat kehilangan jejak karena salah satu orang gila bisa melarikan diri saat akan ditangkap.
Kasubag Humas Polres Lamongan, AKP Sunaryono menyebutkan, razia ini memang sengaja dilakukan agar peristiwa penyerangan terhadap salah seorang kyai seperti yang terjadi di Paciran tidak terulang lagi.
Selain itu, lanjut Sunaryono, razia ini merupakan perintah dari atasan mereka, yaitu Kapolda Jatim. “Razia ini kami lakukan untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Sunaryono usai razia di Mapolres Lamongan.
Setelah diamankan, pihaknya membawa orgil-orgil tersebut ke Dinas Sosial setempat. Ada pemandangan menarik saat petugas gabungan melakukan razia terhadap orang gila di Lamongan. Petugas gabungan harus merayu orang gila agar mau untuk dibawa oleh petugas.
Bahkan ada juga petugas yang terpaksa harus berlarian untuk mengejar orgil karena tidak mau dirazia atau didekati oleh orang tak dikenal. Sementara Satpol PP dan Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan juga melakukan razia orang gila (orgil) untuk mengantisipasi maraknya isu orgil yang meresahkan masyarakat.
“Razia kami gelar dalam rangka menjaga ketertiban umum sekaligus antisipasi maraknya isu mengaku orgil,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko.
Razia digelar di 8 titik di Kecamatan Nguling, Grati, Rejoso, Wonorejo, Purwosari, Pandaan, Gempol dan Bangil. Dari razia tersebut, petugas berhasil mengamankan 6 orgil. “Selain orgil petugas juga mengamankan 15 anak jalanan dan 14 pengemis,” terangnya.
Yudha mengungkapkan dalam razia tersebut, petugas sempat menemui kesulitan sebab di antara mereka ada yang lari sehingga harus dikejar dan sebagian lainnya tidak mau diajak naik ke mobil. “Bahkan petugas harus menggendong mereka,” imbuh Yudha.
Meski menghadapi orgil, Yudha mengungkapkan anggotanya tidak bertindak sewenang-wenang. Semua orgil yang mereka amankan diperlakukan dengan baik.
“Kami tetap mengedepankan kemanusiaannya. Kami bujuk mereka dengan baik,” ungkap Yudha. Orgil, anak jalanan dan pengemis tersebut kemudian dibawa ke Dinas Sosial setempat. Untuk anak jalanan dan pengemis diberi pembinaan, sementara orgil dirawat dan dibersihkan.
Ulama yang Diserang
Artikel ini ditulis oleh: