Jakarta, Aktual.co – Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) kembali menggelar pertemuan para aktifis pro demokrasi sekaligus berbuka puasa bersama membahas situasi global di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/4).

Dalam pertamuan ini hadir antara lain para tokoh-tokoh aktivis nasional antara lain Rocky Gerung, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Ferry Juliantono, Faisal Basri, Bursah Zarnubi, Roy Suryo, Usmad Hamid, Zaim Saidi, Herdi Sahrasad, Antonhy Budiawan, Ariady Ahmad, Yusuf Blegur, Chandra Tirtawijaya, Teguh Santosa dan lainnya.

Ferry Juliantono salah satu inisiator dan tuan rumah acara Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) mengatakan, oligarki sebenarnya yang lebih berkuasa dibandingkan pemerintahan.

“Demonstrasi adalah hak yang bisa digunakan mahasiswa, buruh, pekerja. Saya rasa sudah mulai mewarnai jalan-jalan yang berada negeri ini selama masalah omnibus law Dan tekanan ekonomi tidak diselesaikan. Jadi bukan hanya mahasiswa yang punya paradigma baru. Gerakan buruh dan pekerja itu juga sekarang punya paradigma yang baru. Mereka bukan sekedar unionis yang menyangkut dengan isu normatif tapi mereka sudah mulai kumpul dan rapat bareng dengan mahasiswa masuk ke isu-isu nasional yang selama ini yang menjadi isu nya mahasiswa,” ujar Ferry di Jakarta, Rabu (27/4).

Menurut Ferry, gerakan buruh dan pekerja itu nanti bisa memenuhi jalanan negeri ini setelah lebaran dan jumlahnya jutaan.

Diluar itu menurut laporan ham Amerika Serikat rezim ini tuduh soal unlawfull killing Dan soal penanganan ulama-ulama lalu cap radikalisme Pesantren. Pemerintah Indonesia dianggap menggunakan Islamphobia dan digunakan aktor-aktor negara menyebabkan banyak sekali konsekuensi yang berkaitan juga dengan hak asasi manusia, hukum Dan keadilan.

“Pemerintah harus mendengar suara anti Islam phobia yg oleh Dunia Dan didalam negeri disuarakan,” tegas Ferry.

“Semua kesulitan dan himpitan ekonomi saat ini bisa menyebabkan ‘people power’ terjadi bila penguasa tidak dengar suara rakyat, suara buruh, pekerja dan mahasiswa , civil society serta kalangan umat Islam,” pungkas Ferry yang Juga adalah Sekjen Syarikat Islam.

Artikel ini ditulis oleh:

Ridwansyah Rakhman