Oleh karena itu, jelas Juniver, Peradi memutuskan perayaan Natal harus digelar di panti asuhan yang perlu mendapatkan perhatian dari Peradi. Apalagi anak-anak panti asuhan juga merupakan kader bangsa.
“Sebelumnya kita juga sudah mengunjungi panti asuhan yang berada di kolong Jembatan Tiang Bendera Jakarta Utara dan akhirnya kita memutuskan perayaan di yayasan Vincecius,” tambahnya.
Sebagai informasi, acara perayaan natal dan tahun baru ini sendiri digelar dan dikoordinir oleh panitia dengan beragam agama dan latar belakang suku bangsa. Juniver mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja ingin mengesankan kebhinekaan dan pularilesme dalam acara ini.
“Hal ini merupakan refleksi dari sikap toleransi kita, sikap saling menghormati, hidup berdampingan dengan rukun dan damai, dengan merajut kemajemukan dalam bingkai Pancasila, kita bhineka, kita Indonesia,” jelas Juniver.
Dalam pesan Natalnya, Juniver Girsang juga menekankan, agar kita senantiasa saling membantu, saling menjaga kerukunan antar umat Tuhan, bersilaturahmi dengan siapapun sekalipun memiliki keyakinan dan suku bangsa yang berbeda. Karena pada hakekatnya, perbedaan merupakan anugarah Tuhan yang harus kita syukuri sebagai kekayaan kehidupan yang dimiliki Indonesia, yang harus kita jaga agar dapat tercapainya kedamaian dan kesejahteraan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara