Petugas berperahu motor mencari korban KM Wihan Sejahtera yang tenggelam di perairan dekat Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/11). Kepolisian Daerah Jawa Timur menurunkan tim untuk membantu korban, melakukan evakuasi, dan melakukan pendataan korban KM Wihan Sejahtera yang tenggelam di depan Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/kye/15

Mesir, Aktual.com – Perahu yang mengangkut hampir 600 orang dikabarkan tenggelam di perairan Mesir, Rabu (21/9). Atas insiden itu setidaknya menyebabkan 43 orang tewas.

Perahu yang dinaiki para imigran itu tenggelam di Laut Mediterania di perairan Burg Rashid, sebuah desa di provinsi utara Beheira.

Para pejabat menyebutkan sejauh ini baru 31 jenazah berhasil ditemukan, terdiri dari 20 laki-laki, 10 perempuan dan satu bocah.

Kemudian berdasarkan Reuters, 12 jasad kembali ditemukan oleh para nelayan, sehingga keseluruhan jenazah yang ditemukan berjumlah 43.

Para petugas sejauh ini sudah menyelamatkan 154 orang. Sekitar 400 orang dikabarkan masih dalam pencarian.

“Informasi awal menyebutkan bahwa perahu itu tenggelam karena mengangkut terlalu banyak orang dari batas yang diperbolehkan. Perahu kemudian miring dan para penumpang berjatuhan ke laut,” kata seorang pejabat keamanan di Beheira.

Perahu tersebut membawa para migran dari Mesir, Sudan, Eritrea dan Somalia.

Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail mengatakan, pihaknya mengerahkan semua aparatur untuk menjalankan misi penyelamatan.

Para pejabat setempat menduga perahu yang dinaiki para imigran itu akan mengarah Italia. Terlebih, belakangan ini banyak orang yang berupaya menyeberangi lautan untuk mencapai Italia dari perairan Afrika dari Libya dan Mesir.

Pada Juni, sekitar 320 migran dan pengungsi tenggelam di pulau Crete, Yunani. Para migran yang selamat mengatakan kepada pihak berwenang bahwa perahu mereka berlayar dari Mesir.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi menyebutkan sebanyak 206.400 migran dan pengungsi yang melayari Mediterania tahun ini.

Menurut catatan, antara Januari dan Juni lebih dari 2.800 tewas. Jumlah itu lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 1.838 orang.

Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, berkumpul di New York pekan ini dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa untuk membahas krisis migran.

Sekitar 1,3 juta migran mencapai Eropa tahun lalu karena ingin menyelamatkan diri dari perang dan kesulitan ekonomi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu