Jakarta, Aktual.com – Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi mengatakan, peranan habib telah memberikan banyak kontribusi bagi perjalanan Indonesia.

Dia pun menerangkan, bahwa saat Indonesia masih di jajah oleh Belanda, para habib melakukan perjuangan melalui jalan pendidikan dan dakwah. Bahkan, tak jarang mendirikan pesantren di pelosok Indonesia, agar penjajahan bisa keluar dari Tanah Air.

“Dalam konteks politik etis Belanda habib itu ingin mendidik. Kemudian para ulama atau habib ini menyembunyikan gelarnya saat di introgasi oleh Belanda,” kata Masduki, Jumat (20/11).

Lebih jauh, Masduki menyatakan, kehadiran habib yang merupakan turunan Nabi Muhammad SAW ke Asia Tenggara adalah tokoh yang merupakan salah satu turunan Sayiddina Ali yang berasal dari Yaman, Hadramaut.

“Kemudian beranak pinak sampai sekarang di Indonesia,” ujarnya.

Terkait adanya kontroversi perihal habib, Masduki menilai, saat ini masyarakat sudah bisa memilah para habib yang mengajarkan pada kebaikan atau tidak. Dia pun tidak menampik kalau ada habib dengan tipikal yang berbeda-beda dalam sikap dan perilakunya.

“Ibarat pejabat, kan ada pejabat yang baik-baik tapi ada juga yang tidak. Jadi masyarakat sudah sangat kritis dalam memilah atau membedakan,” jelasnya.

Kendati demikian, Masduki meminta masyarakat untuk menghormati para habib yang sudah menebarkan kebaikan lewat jalan dakwah dan meneguhkan kemajuan bagi Indonesia.

“Jadi secara keseluruhan habib Indonesia itu punya fungsi sangat baik. Mari menyikapi berbagai hal dengan bijak, dan saatnya kita fokus untuk bangkit dari kondisi pandemi yang telah mengganggu kesehatan dan pendidikan,” pungkasnya.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i