Jakarta, Aktual.com — Seniman sekaligus komedia kenamaan Mandra Naih mengaku sangat prihatin dengan kondisi budaya Betawi saat ini. Pasalnya, di tengah arus dan globalisasi justru budaya semakin tergerus dan bahkan mulai kehilangan jati dirinya.

“Dengan kondisinitu membuat seniman Betawi menjadi tamu di kampung sendiri,” ujar Mandra dalam diskusi AktualForum bertema ‘Tantangan Budaya Betawi dalam Arus Liberalisasi Global’ di Jakarta, Minggu (6/3).

Menurut dia, kondisi ini terjadi karena pemerintah kurang memperhatikan budaya Betawi. “Ini keprihatinan saya malah sangat terasa sejak 1990-an. Bahkan saat generasi muda sudah nulai tidak mengenal budaya Betawi lagi, yang tersisa hanya ondel-ondel.”

Kata dia, orang banyak yang mengenal budaya seperti topeng betawi, lening, gambang kromong, tanjidor, dan ondel-ondel. “Sekarang tinggal kenangan.”

Selama ini, budaya betawi hanya hadir dalam acara-acara tertentu saja dalam acara tahunan. “Tidak utuh. Hanya sebagian budaya saja yang ditonjolkan. Saat ini justru banyak daerah yang kuat citra budayanya, seperti Bandung dan Medan. Kalau Bali jangan disebut karena sudah kuat. Bagaimana dengan Jakarta?”

Bahkan dengan minimnya perhatian pemerintah ini, Mandra menyebut, saudaranya justru banyak yang mengajar budaya betawi ke luar negeri. “Ada yang ke Thailand, Korea, Jepang, dan Australia. Bahkan sodara saya karena lama mengajar (budaya Betawi) di Jepang dia jadi berkeluarga di sana.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu