Petugas Polisi Wanita mendampingi seorang anak saat memainkan game keselamatan untuk kemanusiaan di dalam mobil Pintar Cendikia ketika pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/8/2017). Mobil pintar Cendikia itu merupakan bagian dari kampanye Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memberikan pengetahuan melalui game kepada anak-anak sejak dini agar mereka mengerti tentang peraturan rambu-rambu lalu lintas. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com-Ketua Umum Sahabat Polisi, Fonda Tangguh mengatakan peran aparatur dalam membina harmonisasi sangat diperlukan untuk selalu memupuk rasa saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain ditengah kemajemukan.

Cara efektif salah satunya yang dilakukan diantaranya dengan cara membangun sebuah dialog yang masuk dalam living human document hingga mempercakapkan persoalan kemanusiaan manusia melalui bahasa agama yang mampu mengangkat harkat martabat mereka.

Lebih lanjut dia mengatakan Polri sebagai salah satu elemen pemerintah sangat cocok untuk membina masyarakat untuk selalu menjaga kondusifitas kemasyarakatan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa karena polisi merupakan aparat yang paling dekat dengan masyarakat.

Disisi lain sambung Fpnda selain menjaga kondusifitas kemasyarakatan, polisi juga melakukan penegakan hukum dengan wewenang untuk menangkap , memeriksa dan menggeledah.

“Yang kesemuanya bersentuhan langsung dengan HAM serta terkait dengan kepentingan masyarakat,” ujar Fonda disela-sela acara bertajuk Sinergitas Masyarakat dan Polisi dalam Menjaga Pluralitas Kebangsaan di Kawasan Cikini, Jumat (25/8).

Oleh sebab itu kata dia jika ada kekurangan atau ketidakpuasan, polisi pun sering menjadi sorotan.

“Hal ini kemudian membuktikan jika tugas yang diemabn polisi memang sangat berat dan sangat komplek serta memutuhkan jiwa besar dan profesionalisme yang handal serta perlu dukungan semua elemen masyarakat,” ujar Fonda.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs