Sri Mulyani Akui Ekspor Akan Menurun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, langkah AS terkait tarif bea masuk barang impor memicu kekhawatiran secara global. Menurutnya, langkah yang diambil AS telah bersifat unilateral. Padahal persengketaan dagang dilakukan secara multilateral.

“Akibat retorika AS memberikan tarif impor telah mengubah harga komoditas. Itu berarti langkah yang bersifat unilateral, dilakukan satu negara terhadap negara lain. Padahal dunia bersepakat, kalau ada persengketaan maka pembahasan dilakukan dalam konteks multilateral. Adil dan tidak fair akan dapat dilihat dari definisi definisi yang disepakati bersama,” jelasnya.

Menurutnya, Presiden Trump saat ini terus melakukan langkah-langkah cooling down, namun retorikanya AS tidak ingin tarif subsidi dihilangkan. Disisi lain, Menteri Keuangan Prancis tidak akan bernegoisasi dengan AS apabila ada ‘pistol’ di kepala yang merupakan retorika tidak ada keinginan bernegoisasi. Indonesia harus bersiap menghadapi implikasi dalam jangka menengah seperti penurunan pertumbuhan ekonomi dunia pada semester kedua.

“Kita waspadai penurunan ekspor karena terhalang outlook global ekonomi yang melemah karena negara-negara tujuan ekspor memunculkan barikade lebih tinggi entah dari tarif maupun non tarif,” tutupnya.

Selanjutnya, LPS: Yield Indonesia Tertinggi di Asia

Artikel ini ditulis oleh:

Eka