Pasar Modal: Indeks Saham Tiongkok dan Uni Eropa Melemah
Analis pasar modal Reza Priyambada mengatakan masih positifnya laju bursa saham AS memberikan imbas positif pada laju bursa saham Asia. Kenaikan masih terjadi namun, terbatas yang disertai aksi ambil untung. Pelaku pasar masih merespon rilis sejumlah kinerja emiten yang mencatatkan peningkatan. Nikkei menguat dengan dukungan saham-saham baja. HSI menguat dengan masih adanya aksi beli pada saham-saham jasa dan energi.

“Namun, sejumlah indeks saham Tiongkok lainnya melemah seiring mulai adanya aksi ambil untung. Kospi melemah dengan adanya aksi jual pada saham-saham teknologi. Begitupun dengan sejumlah indeks saham Asia lainnya yang bergerak cukup varitif,” ujar Reza (26/7).

Sedangkan laju bursa saham Eropa kembali melemah seiring kembalinya pelaku pasar melakukan aksi jual. Indeks pan-European Euro Stoxx 600 mengalami penurunan 0,30 persen dengan variatifnya pergerakan sejumlah sektor saham. Saham-saham basic resources dan otomotif berbalik melemah namun, juga diimbangi kenaikan pada saham-saham jasa keuangan dan perlengkapan rumah tangga.

“Selain mencermati rilis kinerja sejumlah emiten, pelaku pasar juga menantikan pertemuan antara Presiden Uni Eropa dengan pemerintahan AS terkait pengenaan tarif impor barang-barang dari Uni Eropa ke AS,” jelasnya.

Laju bursa saham AS pun mampu mengalami kenaikan meski sempat melemah setelah emiten Facebook melaporkan penurunan kinerja dan berimbas pada sejumlah saham-saham teknologi lainnya. Pelaku pasar kembali melakukan aksi belinya setelah dilaporkan adanya kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa sehingga mencegah terjadinya perang dagang di antara keduanya.

Selanjutnya, GPN jadi Alasan AS Evaluasi Bebas Bea Masuk

Artikel ini ditulis oleh:

Eka