Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Uni Eropa di Brussel, Belgia, 17 Juni 2022. ANTARA/REUTERS/Yves Herman

Jenewa, Aktual.com – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Jumat (29/12) mendesak “jeda baru” di Gaza, dan mengatakan bahwa serangan Israel di jalur yang terkepung itu terus “menimbulkan banyak korban jiwa.”

“Serangan darat Israel di Gaza terus menimbulkan banyak korban jiwa, meskipun IDF (Tentara Israel) memiliki kewajiban untuk melindungi warga sipil. Pemboman di kamp-kamp pengungsi Maghazi diketahui sebagai salah satu yang paling mematikan, dan dilaporkan terjadi pengungsian tambahan sebanyak 150.000 orang,” ungkap Josep Borrell di X.

“Jeda baru dalam permusuhan sangat mendesak,” kata dia.

Jeda kemanusiaan selama perang di Gaza sebelumnya terjadi pada 24 November 2023. Jeda selama sepekan itu dimanfaatkan untuk pertukaran tahanan antara kelompok Palestina Hamas dan Israel, serta pengiriman bantuan ke wilayah tersebut.

Namun, upaya untuk memperpanjang jeda tersebut gagal karena tak ada kesepakatan yang dicapai antara Hamas dan Israel.

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, Israel terus melanjutkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan setidaknya 21.507 warga Palestina dan melukai 55.915 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Pada 10 November, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel merevisi jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober, dengan jumlah korban jiwa mencapai 1.200 orang. Hingga saat ini, Israel belum memberikan informasi tambahan mengenai korban serangan Hamas.

Serangan membabi buta Israel di Jalur Gaza juga telah menyebabkan kehancuran, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan