Jakarta, Aktual.co — Bank Sentral Venezuela, BCV mengumumkan pertumbuhan ekonomi Venezuela menurun 2,3 persen pada kuartal ketiga 2014. Hal ini mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia turun (resesi) 4,8-4,9 persen masing-masing pada kuartal pertama dan kedua 2014.
Selain itu, BCV juga mengatakan inflasi inti Venezuela Januari-Desember 2014 telah mencapai 63,6 persen, salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan bahwa ekonomi negaranya telah terkena imbas ketidakstabilan politik dan turunnya harga minyak dunia. Menurutnya, Amerika Serikat (AS) telah membanjiri pasar dengan minyak sebagai bagian dari perang ekonomi melawan Rusia.
Maduro juga mengatakan telah mengambil sejumlah langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuat inflasi terkendali, termasuk reformasi untuk sistem kontrol mata uang Venezuela.
“Negara kami menderita konsekuensi dari perang ekonomi yang diluncurkan oleh Presiden AS Barack Obama untuk menghancurkan kartel produsen minyak, OPEC,” ujar Maduro seperti dilansir BBC (4/1).
“Ini adalah rencana dua tahun, yang mempengaruhi harga komoditas dan banyak negara berkembang,” kata Maduro.
“AS ingin memaksakan dunia unipolar dikendalikan dari Washington. Itu gila.” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan dia, krisis ekonomi membuat Venezuela berpikir untuk mengubah model perekonomian. Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, oleh karena itu, menurut Maduro, ekonomi Venezuela sangat tergantung pada ekspor minyak untuk saat ini dan ke depannya.
Namun, oposisi Venezuela menyalahkan beberapa kebijakan sosialis Maduro dan pendahulunya, Hugo Chavez, untuk krisisi yang terjadi saat ini. Seperti kekurangan banyak kebutuhan pokok, minyak, jagung, dan susu.Bank Sentral Venezuela, BCV mengumumkan pertumbuhan ekonomi Venezuela menurun 2,3 persen pada kuartal ketiga 2014. Hal ini mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia turun 4,8-4,9 persen masing-masing pada kuartal pertama dan kedua 2014.
Selain itu, BCV juga mengatakan inflasi inti Venezuela Januari-Desember 2014 telah mencapai 63,6 persen, salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan bahwa ekonomi negaranya telah terkena imbas ketidakstabilan politik dan turunnya harga minyak dunia. Menurutnya, Amerika Serikat (AS) telah membanjiri pasar dengan minyak sebagai bagian dari perang ekonomi melawan Rusia.
Maduro juga mengatakan telah mengambil sejumlah langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuat inflasi terkendali, termasuk reformasi untuk sistem kontrol mata uang Venezuela.
“Negara kami menderita konsekuensi dari perang ekonomi yang diluncurkan oleh Presiden AS Barack Obama untuk menghancurkan kartel produsen minyak, OPEC,” ujar Maduro seperti dilansir BBC.
“Ini adalah rencana dua tahun, yang mempengaruhi harga komoditas dan banyak negara berkembang,” kata Maduro.
“AS ingin memaksakan dunia unipolar dikendalikan dari Washington. Itu gila.” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan dia, krisis ekonomi membuat Venezuela berpikir untuk mengubah model perekonomian. Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, oleh karena itu, menurut Maduro, ekonomi Venezuela sangat tergantung pada ekspor minyak untuk saat ini dan ke depannya.
Namun, oposisi Venezuela menyalahkan beberapa kebijakan sosialis Maduro dan pendahulunya, Hugo Chavez, untuk krisisi yang terjadi saat ini. Seperti kekurangan banyak kebutuhan pokok, minyak, jagung, dan susu.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid
















