New York, Aktual.com – Kepala Misi Pemelihara Perdamaian PBB di Sudan Selatan David Shearer pada Jumat (17/3) memperingatkan situasi di negeri tersebut terus bertambah buruk dengan meningkatnya pertempuran belakangan ini di bagian utaranya.
Shearer mengatakan pertempuran di Wilayah Equatoria dan Upper Nile telah membuat banyak warga sipil mengungsi dan kelompok bersenjata baru muncul, sehingga negeri itu terpecah-belah, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam satu taklimat di Markas Besar PBB, New York, AS.
Shearer, sebagaimana diberitakan Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Sabtu (18/3) sore, juga memperingatkan perpecahan lokal dan etnik di Sudan Selatan telah dimanfaatkan untuk tujuan politik.
Sebanyak 1,6 juta orang kini terusir dari Sudan Selatan ke wilayah sekitarnya, demikian statistik terakhir dari Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).
Angka orang yang baru kehilangan rumah mengkhawatirkan. Itu merupakan beban yang tak mungkin dipikul oleh satu wilayah yang sangat miskin dan dengan cepat kehilangan sumber daya untuk mengatasinya, kata badan PBB tersebut.
Meskipun situasi mengkhawatirkan, misi PBB itu terus tak diberi akses kemanusiaan di negeri tersebut akibat kurangnya tanggapan dari para pemimpin Sudan Selatan, kata Shearer.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan