Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 75 orang petugas dan perawat medis yang pernah mengobati pasien yang terinfeksi Ebola di Dallas sedang dipantau secara ketat diminta menjauhi tempat umum serta transportasi massal.
Rumah Sakit Texas Health Presbyterian menjalin perjanjian kerja sama secara sukarela dengan 75 pekerja medis setelah muncul kekhawatiran karena seorang perawat melakukan penerbangan pulang-pergi dari Texas ke Ohio sebelum dilakukan pemeriksaan Ebola.
“Kami tidak akan membiarkan orang-orang ini pergi ke Kroger (supermarket),” Hakim wilayah Dallas, Clay Jenkins, dilansir dari Reuters, Kamis (16/10).
Rumah Sakit Texas Health Presbyterian adalah tempat Thomas Eric Duncan, pasien pertama kali didiagnosis Ebola di Amerika Serikat dirawat. Sejak Duncan meninggal pekan lalu, dua perawat yang pernah melakukan kontak dan mengawasi pengobatan Duncan juga terdiagnosa dengan Ebola.
Jenkins percaya bahwa 75 orang pekerja tersebut akan menjaga jarak dengan tempat umum maupun kerumunan masyarakat.
Di sisi lain, pejabat dewan kota Dallas menolak mengumumkan status darurat kota dan mengatakan sudah puas dengan kerjasama antara pemerintah federal dan negara bagian Texas.
Masyarakat cemas akan penyebaran Ebola sejak pemerintah mengatakan bahwa Amber Vinson, salah seorang perawat yang sedang dirawat karena Ebola, telah melakukan penerbangan pulang-pergi ke Ohio sebelum ia terdiagnosa.
Jenkins menyebut Amber Vinson sebagai perawat yang endapatkan kritikan karena telah melakukan penerbangan untuk membantu mempersiapkan acara pernikahannya.
“Amber tidak melanggar peraturan,” kata Jenkins karena Amber sebelumnya sudah menelepon Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk bertanya tentang keselamatan terbang.