Jakarta, Aktual.co — Di tengah pesta kemerdekaan Yordania ke-69 yang terkesan sederhana, namun cukup meriah di salah satu hotel berbintang di Jakarta, pada Senin (25/5) kemarin, Yang Mulia Dubes Walid Abdel Rahman Jaffal Al-Hadid memukau para tamunya dengan pidato sambutan dalam bahasa Indonesia.

Ibarat pertalian keluarga, Indonesia adalah sepupu jika disandingkan dengan Yordania menengok silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW. Imam Ahmad Al-Muhajir yang merupakan keturunan ke-7 Husain bin Ali (cucu Nabi Muhammada SAW, red) bersama 70 orang anggota keluarganya yang karena alasan keamanan berhijrah mulai dari Irak, Madinah, Mekah, Hadratul Maut di Yaman sekitar 898 M saat melakukan penyebaran Islam hingga ke India Selatan, Kamboja, Malaysia dan akhirnya sampai ke Indonesia.

Yordania, negara yang letaknya tepat di jantung jazirah Arab ini merupakan salah satu negara sahabat Indonesia. Karena geografisnya tersebut, kedekatannya dengan Israel menjadi hal penting untuk menjaga keutuhan negaranya dari intervensi negara lain. Hingga saat ini Yordania menjadi negara di Timur Tengah yang tanpa gejolak.

Menelisik dari sejarahnya, Indonesia memiliki kedekatan historis dan sosial-budaya dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Yordania.  Hubungan diplomatik Indonesia-Yordania sudah dimulai sejak tahun 1950 silam. Dan, sejak saat itu, hubungan bilateral telah berkembang dengan baik.

Diyakini terdapat banyak ruang bagi kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Sebut saja bidang ekonomi dan pertanian dimana kedua negara sudah menandatangani MoU saat Raja Yordania mengunjungi Indonesia pertama kali tahun 2005 lalu.

Investasi para pengusaha Yordania pada perkebunan kelapa sawit di Kalimantan telah berjalan dan hubungan ini sangat penting bagi kedua negara dalam menentukan masa depan dan komitmen keduanya.

Sebagai mitra perdagangan terbesar Yordania di Asia Tenggara nilai perdagangan mencapai 500 juta dolar AS dan investasi 200 juta dolar AS, hubungan perdagangan Indonesia dan Yordania menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun dan tercatat ada peningkatan hingga mencapai 439 juta dolar AS pada tahun 2013.

Ekspor Indonesia ke Yordania antara lain Kayu dan olahannya, tekstil, garmen, minyak, furnitur, kopi dan teh. Sementara itu, Indonesia mengimpor potash, fosfat, garam, dan produk kesehatan serta kecantikan yang dihasilkan dari laut mati Yordania. Total investasi Yordania di Indonesia mencapai 211,9 juta dollar AS, dan merupakan negara investor terbesar ke-15 di Indonesia.

Aqaba yakni satu-satunya pelabuhan di Yordania dan dengan adanya Aqaba Special Economic Zone Authority (Aqaba SEZA) yang merupakan zona ekonomi khusus di Yordania dan sekaligus menjadi pintu keluar produk ekspor dan re-ekspor Yordania melalui mekanisme Free Trade Agreement (FTA) Yordania dengan hampir seluruh wilayah di dunia.

Pemerintah berharap dengan Aqaba SEZA sebagai distribution center dapat meningkatkan ekspor Indonesia tidak saja ke Yordania, tapi juga ke kawasan Timur Tengah bagian utara seperti Mesir, Irak, Suriah, Lebanon dan Palestina. Bersambung……… (Laporan dari Redaktur Internasional Aktual.co: Nia S. Amira)

Artikel ini ditulis oleh: