Jakarta, Aktual.co — Sejumlah iklan seperti hotel dan cokelat mendorong generasi muda untuk melakukan seks bebas pada peringatan hari kasih sayang atau “Valentine” yang jatuh setiap 14 Februari.

Demikian dikatakan pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto Wiyogo kepada wartawan, Jumat (13/2).

“Iklan-iklan hotel yang memberi diskon hingga 50 persen pada malam Valentine turut mendorong generasi muda melakukan seks bebas,” ujarnya.

Iklan cokelat, juga turut mempengaruhi perilaku yang melanggar norma sosial tersebut. Menjelang “Valentine” marak ditemukan iklan dan penjualan cokelat yang berhadiah alat kontrasepsi.

“Itu seakan-akan mendorong remaja melakukan seks bebas.” Giwo yang juga Ketua Umum Kowani ini berharap orang tua turut melakukan pengawasan pada anak-anaknya.

“Orang tua juga perlu mengawasi. Jangan sampai anak-anak mereka melakukan hal yang dilarang norma agama dan sosial,” imbuh dia.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan budaya “Valentine” yang jatuh setiap 14 Februari tidak ada dalam ajaran Islam.

“Budaya ‘Valentine’ juga bukan budaya kita sebagai Bangsa Indonesia. Budaya ‘Valentine’ adalah budaya yang menjunjung tinggi pergaulan bebas dan tidak sesuai dengan budaya bangsa dan ajaran agama Islam,” ujar Ketua MUI Bidang Pendidikan, Anwar Abbas.

Oleh karena itu, sambung Anwar, hendaknya generasi muda yang beragama dan berbudaya, menjauhi dan menolak budaya tersebut.

“Budaya hari kasih sayang ini akan merusak akhlak dan moral generasi muda,” jelas Anwar.

Peringatan “Valentine” identik dengan pemberian cokelat. Namun, “Valentine” juga identik dengan kencan dan seks bebas.

“MUI mengkhawatirkan tujuan paket cokelat dengan kondom, khawatir generasi muda terjerumus dalam zina,” tukas Anwar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid