Jakarta, Aktual.co —Memasuki akhir Februari, sebanyak 720 titik jalan rusak masih tersebar di Jakarta. Imbas dari hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak Januari lalu. Meski jumlah titik kerusakan jalan masih ratusan, Dinas Bina Marga DKI bantah pihaknya tak bekerja.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga DKI Suko Wibowo mengklaim angka 720 titik kerusakan sudah berkurang dari sebelumnya.
“Angka laporan jalan rusak yang masuk di kita sekitar 990 titik sampai bulan (Februari) ini. Yang sudah dikerjakan 270 titik, sedangkan yang belum dan masih dalam proses perbaikan 720 titik,” kata dia, Senin (23/2).Atau dengan kata lain, jumlah kerusakan jalan yang sudah diperbaiki baru mencapai 27 persen.
Kata Suko, perbaikan sudah dilakukan tersebar di lima wilayah di Jakarta. Di Jakarta Pusat, jalan rusak yang sudah diperbaiki antara lain, Jalan Hos Cokromanito, Jalan Kramat Raya dan Jalan Balik Papan.
“Di Jakarta Selatan misalnya Jalan Arteri Permata Hijau, Jalan Dr. Supomo dan Jalan Rasuna Said,” bebernya.
Sementara di Jakarta Barat, perbaikan jalan rusak di antaranya di Jalan Tomang Raya, Jalan Panjang dan Jalan Arteri Kelapa Dua. Sedangkan di Jakarta Utara antara lain Jalan Baru Ancol Selatan, Jalan Boulevard Barat dan Jalan Sunter Mas Tengah.
“Di Jakarta Timur misalnya di Jalan Matraman Raya, Jalan I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Bekasi Timur,” demikan Suko.
Sebelumnya, dari pantauan Aktual.co, Senin (23/2), di sebagian kawasan Jakarta Timur masih ditemukan banyak jalan berlubang yang kerap menimbulkan kecelakaan.
Di Cililitan Besar, persis di depan Mal PGC dan di depan Terminal bus PGC didapati lubang selebar 25centimeter hingga 30 centimeter. Dengan kedalaman kurang lebih 10-15 centimeter. Dari warga sekitar, didapat keterangan sudah banyak pengendara motor yang terjungkal akibat lengah. Dari arah Kampus UKI menuju Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) persis di tikungan lampu merah. Ada lubang besar yang kedalamannya bisa mencapai 30 centimeter dengan lebar sekitar 40 – 50 centimeter. Tukang ojek yang biasa mangkal di sana juga mengatakan sering terjadi kecelakaan akibat lubang itu.
Berlanjut dari Gedung BNN menuju Cawang Baru, didapati lubang dengan lebar 30 centimeter dan kedalaman 10 centimeter.
Kondisi tak jauh berbeda juga ditemui dari Cawang Baru sampai Kampung Melayu. Ditemui lubang dengan kedalaman 10 cm-15 cm dengan lebar 20 sampai 30 centimeter.
Setelah Terminal Kampung Melayu ke arah Senen, juga didapati lubang dengan kedalaman hingga 20 cm dan lebar 40 – 45 centimeter. Di sini warga juga mengatakan sering terjadi kecelakaan motor.
Lubang juga ditemui memasuki kawasan Senen, Jakarta Pusat. Dengan lebar bervariasi 20 cm dan kedalaman 10 sampai 15 cm. Persis sebelum flyover Senen, ditemui tiga lubang besar selebar 30 cm dan kedalaman sekitar 20 cm.
Di Kramat Raya, persis di depan Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) juga ditemui banyak jalanan rusak dan dua lubang yang lebarnya sekitar 30cm. Temuan serupa juga didapati di dekat lampu merah menuju Pramuka.
Lubang besar selebar 50cm juga ditemukan sebelum kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur. Dengan kedalaman hingga 20 cm.
Warga atau tukang parkir di sana mengabarkan setiap hari bisa terjadi kecelakaan akibat lubang itu. Sebulan terakhir bahkan ada pengendara motor yang meninggal akibat terjungkal terjebak lubang.
Artikel ini ditulis oleh:

















