Jakarta, Aktual.com — Disebutnya nama Jaksa Agung M Prasetyo dalam kasus suap hakim PTUN Medan, Evy Susanti, bisa menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Bahkan, disebutnya Prasetyo bisa berdampak serius bagi kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi.
“Jika namanya disebut dalam persidangan itu akan buruk dan berdampak serius pada penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi,” kata Koordinator Divisi dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Juntho, kepada wartawan di Jakarta, ditulis Selasa (15/12).
Menurutnya, kinerja Jaksa Agung M Prasetyo yang berlatar belakang politisi selama ini minim prestasi. Terutama dalam menegakkan hukum di bidang tindak pidana korupsi. Padahal, keberadaan M Prasetyo merupakan salah satu cerminan dari penegakan hukum pada pemerintahan Jokowi-JK.
Akan tetapi, hingga setahun ini kinerjanya tidak menunjukkan perbaikan. Atas dasar itu pula, Emerson meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi posisi Prasetyo.
“Sebagai cerminan pemerintahan Jokowi-JK di bidang hukum, kinerja HM Presetyo jauh dari kata memuaskan. Posisi kita tetap, karena sudah satu tahun lebih tidak menunjukan prestasi, ya kita minta dia (Jaksa Agung) dicopot,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh: