Jakarta, Aktual.com – Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) berharap Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terus melakukan percepatan dalam pembiayaan dana talangan pembangunan infrastruktur di Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ketua Tim Pelaksana KPPIP, Wahyu Utomo mengatakan meskipun LMAN terbilang masih ‘bayi’. Sebab usianya masih kurang dari satu tahun sejak 29 Maret 2016 ketika lembaga tersebut ditetapkan sebagai satu-satunya unit yang bertanggung jawab membiayai pembiayaan lahan PSN, namun kemandirian LMAN sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap pembiayaan dana tidak perlu diragukan.
“Tahapan pembebasan lahan tidak lagi menjadi masalah utama seperti di proyek jalan tol yang masuk PSN,” kata Deputi VI Kemenko Bidang Perekonomian itu, ditulis Sabtu (23/9).
Sementara Direktur LMAN, Rahayu Puspasari memaparkan, dari APBN Tahun Anggaran 2017 (sebelum APBN-Perubahan) besaran anggaran untuk dana talangan lahan PSN sebesar Rp20 triliun.
Tidak seperti di Tahun Anggaran sebelumnya, dana talangan LMAN kali ini tidak semuanya dilokasikan ke jalan tol. Puspa merinci, sebesar Rp13,286 triliun untuk 22 proyek infrastruktur jalan tol, sebesar Rp500 miliar untuk satu proyek infrastruktur pelabuhan dan Rp3,836 triliun untuk tiga infrastruktur perkeretaapian.
“Rp2,378 triliun untuk 27 infrastruktur bendungan dan satu proyek NCICD (National Capital Integrated Coastal Development),” kata dia, saat menyampaikan paparan di kesempatan yang sama.
Sedangkan untuk APBN-P 2017, usulan pembiayaan dana talangan menjadi sebesar Rp32,051 triliun. Rinciannya: Sebesar Rp25,286 triliun untuk proyek jalan tol, Rp500 miliar untuk proyek pelabuhan, Rp3,887 triliun untuk proyek rel kereta, dan Rp2,378 triliun untuk proyek bendungan.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan