Kuta, Aktual.com – Seorang perempuan bernama Wu Chang mengunggah foto aplikasi Uber Taksi di situs berbagi foto, Path. Dalam keterangannya ia menyebut pengalaman tak mengenakkan menimpa temannya bernama Rachmania yang nyaris diculik dan diperkosa kala menggunakan jasa Uber Taksi pada pukul 03.30 di Bali.
Informasi tersebut dikomentari oleh Kapolsek Kuta, Komisaris Wayan Sumara. Ia meminta kepada masyarakat dan insan pariwisata untuk secara arif dan bijaksana menyikapi informasi yang ramai di media sosial dua hari belakangan itu.
Informasi tersebut, kata Sumara, sudah barang tentu membuat resah wisatawan yang datang ke Bali. Sebab, ujar dia, bisa saja informasi itu terjadi kekeliruan. Dia pun meminta korban percobaan perkosaan untuk melaporkan peristiwa yang dialami ke pihak kepolisian.
“Kalau memang korban yang mengalami percobaan pemerkosaan itu merasa tidak nyaman, silakan saja lapor ke kami pihak kepolisian. Jangan menyebar informasi itu ke semua orang. Ini bikin resah pariwisata Bali,” kata Sumara kepada wartawan, Minggu (10/1).
Sumara menjamin polisi akan bertindak cepat melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut agar segera terungkap. Sebab, kicauan di media tak memuat secara lengkap informasi yang dialaminya. Termasuk di mana lokasi yang dimaksud tersebut terjadi. “Kalau dilaporkan di mana lokasinya, kita akan periksa rekaman CCTV, periksa armadanya. Akan lebih jelas pengungkapannya,” ujarnya.
Menurut dia, informasi yang berkembang cepat di media sosial, sementara korban tak melapor kepada polisi bisa saja ditafsirkan secara berbeda. Tentu informasi tersebut akan mempengaruhi citra pariwisata Bali. “Kalau dilaporkan kita bisa bertindak. Tetapi kalau tidak dilaporkan, kita bisa juga membacanya secara berbeda. Ini bisa saja ada upaya untuk menjatuhkan pariwisata Bali. Informasi ini bisa membuat orang ketakutan untuk datang ke Bali,” ulas Sumara.
Padahal, ia melanjutkan, bisa saja fakta di lapangan sesungguhnya tidak seseram apa yang tertulis dalam informasi di media sosial tersebut. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar menyikapi informasi di media sosial itu secara arif dan bijaksana. “Jangan sampai menelan bulat-bulat informasi tersebut dan akhirnya merusak citra pariwisata Bali,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama Rachmania mengaku nyaris diculik dan diperkosa oleh seorang sopir taksi uber di Pulau Bali. Hal itu diungkap temannya, Wu Chang, dengan memajang aplikasi Uber yang telah dibatalkannya di situs berbagi foto, Path.
Di foto dalam situs yang dipajangnya, dia men-screenshoot pemesanan dengan sopir taksi bernama Rendi. Lantas ia menulis “Hati2!!!! Ada kejadian serem terjadi sama temen kita. Amost got kidnapped and raped with this uber driver at 3.30 am in the morning in bali. Everyone be careful. (Nyaris diculik dan diperkosa oleh sopir Uber ini pada pukul 3.30 pagi hari di Bali. Semua orang agar berhati-hati.”
Artikel ini ditulis oleh: