Jakarta, Aktual.co — Percobaan Vaksin virus Ebola yang dibuat oleh perusahaan farmasi AS, Glaxo Smith Kline, berhasil melewati tes tahap pertama, tanpa menimbulkan efek samping yang serius pada beberapa sukarelawan yang diuji.
“Eksperimen vaksin Ebola tersebut tidak menimbulkan efek samping pada 20 sukarelawan sehat yang menerima vaksin itu saat uji klinis tahap awal,” kata laporan beberapa orang ilmuwan, Rabu (26/11).
Percobaan yang dimulai 2 September 2014 tersebut memantau sukarelawan dalam 48 jam yang difokuskan pada penilaian keamanan vaksin tersebut.
Selain itu reaksi imun yang ditimbulkan juga menawarkan harapan bahwa vaksin tersebut efektif memberantas Ebola.
Vaksin injeksi yang dikembangkan di NIAID dan perusahaan bioteknologi Okairos tersebut diakuisisi oleh GlaxoSmithKline. Vaksin tersebut mengandung material genetik dari dua bibit Ebola Zaire yang bertanggung jawab atas terjadinya wabah di Afrika Barat.
Percobaan tersebut mengikutsertakan sukarelawan berusia 18-50 tahun, dimana sebagian menerima dosis lebih rendah dan lainya lebih tinggi. 
Di lain pihak, percobaan vaksin anti ebola dari perusahaan Johnson & Johnson juga akan melakukan ujicoba yang rencananya dimulai pada Januari 2015.

Artikel ini ditulis oleh: