Jakarta, Aktual.co —Dua negara yang terletak di bagian timur benua Asia, India dan Pakistan sepakat untuk menghentikan jalur transportasi darat yang menghubungkan antar keduanya. Hal itu karena jalur tersebut diduga kerap dimanfaatkan untuk perdagangan obat-obatan terlarang.
Dilansir dari BBC, Selasa (10/2), selama satu minggu terakhir sedang terjadi perdebatan hebat antara dua pemerintahan negara bekas jajahan Inggris tersebut. Dimana seorang supir bus asal Pakistan dituduh sebagai kurir pengangkut opium yang siap diedarkan di India.
Ada pun trayek bus yang disinylair sering digunakan untuk mendistribusikan barang haram tersebut yakni jalur bus antara Srinagar di Kashmir, India dengan Muzaffarabad di Pakistan. Namun, keduanya menduga Kashmir dijadikan sebagai titik awal pengiriman narkoba tersebut.
Para pejabat pemerintahanan baik India maupun Pakistan mencoba untuk menetralisir ketegangan. Karena mereka menganggap apa yang dipermasalahkan bukan murni persoalan hukum, tapi ada unsur politik di dalamnya.
Karena memang kedua negara sempat mengklaim kota Kashmir sebagai bagian dari mereka. Perdebatan itu mulai muncul pasca kedua negara tersebut terbebas dan bisa mengatakan dirinya merdeka (mulai 1947).
Transportasi lintas negara itu sempat ditutup selama beberapa dekade. Namun, pada 2005 lalu, kedua negara sepakat untuk membuka kembali jalur tersebut, sebelum akhirnya diresmikan pada 2008 silam.
Pada awalnya, baik India maupun Pakistan melihat banyak manfaat yang bisa dihasilkan dari jalur transportasi itu. Baik dari segi perdagangan ataupun segi politik hubungan luar negeri.
Namun demikian, beberapa bulan terakhir ketegangan antar masyarakat diperbatasan kedua negara itu kembali mencuat.
Artikel ini ditulis oleh:

















