“Air bergerak cepat memasuki rumah hingga setinggi satu meter. Jika anda masuk, anda akan melihat tingkatnya. Lihat! Semuanya berantakan. Ranjang, furnitur, karpet. Lihat! Semuanya hancur, seluruhnya hancur. Ada tembok semen di sekitar halaman. (Tembok) itu ambruk,” kata Dimitris Liaskos kepada Xinhua. Ia memperlihatkan keadaan di sekeliling rumahnya.

“Beritahu saya apakah saat ini kami bisa membangun kembali rumah ini?” ia mempertanyakan. Ia merujuk kepada kesulitan ekonomi yang rata-rata diderita rumah tangga di Yunani dalam beberapa tahun belakangan akibat krisis utang tujuh-tahun.

Kerusakan keuangan akibat banjir bandang tersebut menambah parah kecemasan terus-menerus sehingga mempersulit rakyat untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap bulan.

“Ibu saya berada di dalam dan kami menyelamatkan diri pada saat terakhir. Kami dengan susah-payah mengambil cucunya dari pelukannya. Semuanya terjadi dalam 10 menit. Tak ada waktu untuk bereaksi,” ia mengenang.

Banjir bandang menerjang pada Rabu dini hari, ketika kebanyakan orang masih tidur. Banyak korban adalah orang yang berusia lanjut dan tinggal di lantai bawah serta pengendara.