“Jaringan narkotika ini tahu, mereka ingin mengikuti kekuatan negara. Dengan mempelajari oknum-oknum mana yang bisa dibeli,” terang Buwas.

Selain itu, dalam giatnya beberapa waktu lalu, BNN juga menemukan sebuah lapas mewah yang dihuni jaringan terpidana mati Freddy Budiman. Fakta ini jadi membuktikan hal yang kontradiksi dengan keterangan yang menyatakan bahwa lapas-lapas di Indonesia mengalami kelebihan kapasitas.

“Lapas mengatakan penuh, overkapasitas. Tapi nyatanya kedapatan ruangan sendiri. Ada dapur, ruang tamu, kantor, ruang makan, bisa pelihara arwana, punya staf. Apakah negara akan dibohongi begini terus? Seolah-olah tidak terjadi,” tandas Buwas.

(Fadlan Butho)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka