Petugas keamanan berjaga berada di sekitar Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/7). Presiden Joko Widodo meminta pejabat terkait di pelabuhan tersebut untuk menurunkan waktu bongkar muat kontainer (Dwelling Time)? di Pelabuhan Tanjung Priok dari 5 hari menjadi 4 hari. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/Spt/15

Jakarta, Aktual.com — Meskipun pertumbuhan ekonomi maupun dunia sedang lesu, arus barang khususnya dengan peti kemas, melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, hingga semester pertama 2015 mencapai 1,5 juta twenty foot equivalent units (Teus) atau cukup stabil.

Cukup stabilnya arus barang itu di antaranya terlihat dari realisasi arus peti kemas yang keluar masuk melalui beberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Perak seperti Terminal Petikemas Surabaya, Terminal Berlian, terminal konvensional Jamrud, Nilam, dan Mirah, serta Terminal Teluk Lamong.

“Sepanjang semester I tahun 2015 terealisasi sebanyak 1.268.158 boks atau setara dengan 1.512.433 Teus. Maka relatif stabil dibandingkan dengan realisasi paruh tahun 2014 yang tercatat 1.268.723 boks atau setara dengan 1.516.558 Teus,” ujar Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Edi Priyanto, di Surabaya, Selasa (28/7).

Realisasi tersebut, menurut dia, menunjukkan peningkatan bila dibandingkan semester pertama tahun 2013 yang mencapai 1.226.938 boks atau setara dengan 1.466.543 Teus. Sedangkan realisasi pada periode yang sama 2012 sebanyak 1.166.233 boks atau setara dengan 1.392.982 Teus.

Sementara itu, arus peti kemas yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada 2014 sebanyak 2.608.321 boks atau setara dengan 3.105.827 Teus.

Arus peti kemas pada 2014 meningkat sebesar 3,7 persen dibandingkan catatan peti kemas tahun 2013 yang tercatat 2.517.017 boks atau setara dengan 2.993.931 Teus. “Hingga akhir tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita perkirakan arus peti kemas akan meningkat 4-5 persen,” kata Edi Priyanto.

Peningkatan arus peti kemas tersebut, lanjutnya, berdasarkan asumsi bergairahnya perekonomian nasional seiring dengan dorongan pemerintah untuk meningkatkan serapan anggaran pembangunan, serta sentimen positif perekonomian dunia.

Apalagi, minat pengiriman barang dengan peti kemas oleh kalangan pelaku usaha dari tahun ke tahun meningkat. “Alasannya, selain lebih terlindung dari cuaca, peti kemas juga dirasa lebih efisien dan risiko barang rusak lebih kecil,” ujarnya.

Kargo Umum Selain peti kemas, kata Edi, arus barang jenis kargo umum (general cargo) dan curah kering melalui Pelabuhan Tanjung Perak selama semester pertama 2015 juga menunjukkan tren peningkatan.

Arus kargo umum di Pelabuhan Tanjung Perak hingga semester I tahun 2015 tercatat 6.698.870 ton atau meningkat satu persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan dalam satuan meter kubik, tercatat arus kargo umum sebanyak 591.693 meter kubik atau meningkat sembilan persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Berdasarkan catatan, semester I tahun 2014 arus barang sebanyak 6.642.547 ton dan 542.149 meter kubik. Barang jenis general cargo dan curah kering dinyatakan dalam satuan ton dan meter kubik,” tuturnya, menjelaskan.

Sedangkan jumlah kapal yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak sepanjang Januari hingga Juni 2015 sebanyak 6.645 unit dengan berat mencapai 37.428.727 Gross Tonnage (GT), sedangkan pada periode yang sama 2014 sebanyak 6.795 unit atau 36.437.432 GT.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka