Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia mencatat perekonomian di Provinsi Bali tumbuh 6,04 persen pada triwulan I 2016, atau melonjak dibandingkan triwulan IV 2015 yang mencapai 5,95 persen dengan output riil mencapai Rp32 triliun.
“Capaian pertumbuhan ekonomi itu lebih besar dibandingkan angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,92 persen (yoy),” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Sabtu (28/5).
Menurut dia, penurunan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik dan elpiji yang terjadi sepanjang triwulan I tahun ini mendorong pertumbuhan ekonomi terutama dari sisi konsumsi rumah tangga 9,05 persen.
Ekspor luar negeri juga tumbuh 11,68 persen yang didorong oleh perbaikan ekonomi negara tujuan sehingga mendongkrak kenaikan permintaan dan upaya diversifikasi pasar oleh eksportir.
“Ekspansi kinerja ekspor luar negeri itu juga didukung oleh ekspansi pertumbuhan ekspor jasa seiring dengan kinerja industri pariwisata yang semakin membaik,” ujar Dewi.
Membaiknya kinerja pariwisata didorong oleh adanya momen hari raya dan liburan antara lain imlek, paskah, galungan dan kuningan sepanjang triwulan I tahun ini.
Sementara itu pertumbuhan investasi didukung oleh kinerja investasi non-bangunan yang tergambar dari impor barang modal yang melonjak di akhir triwulan pertama dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Ekspansi pertumbuhan investasi juga didukung oleh optimisme pelaku usaha terhadap perkembangan ekonomi seiring dengan penurunan BI Rate dan perbaikan kondisi makro ekonomi regional,” ucapnya.
Sementara itu dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi di Bali pada triwulan pertama ini didorong oleh meningkatnya kinerja industri pariwisata yang dipengaruhi oleh faktor musiman seperti momtum hari keagamaan dan kegiatan pertemuan, insentif, konferensi dan pameran atau MICE.
Akibatnya, pertumbuhan lapangan usaha terkait terdongkrak seperti transportasi, pergudangan, penyediaan akomodasi makan dan minum, perdagangan besar dan eceran.
Kinerja industri pariwisata juga meningkat dilihat dari peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara pada triwulan pertama tahun ini sebesar 15,25 persen lebih tinggi jika dibandingkan triwulan IV tahun 2015 yang mencapai 2,55 persen.
Dengan membaiknya kinerja investasi, lapangan usaha konstruksi turut menunjukkan perbaikan sehingga ikut mendorong ekspansi perekonomian Bali.
Namun lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami perlambatan karena mundurnya masa panen padi sebagai dampak El-Nino tahun 2015.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara