Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng mengatakan Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla menghadapi permasalahan yang tidak ringan.
Ada empat masalah yang menghadang. Pertama, defisit neraca perdagangan, kedua defisit transaksi berjalan, ketiga defisit pendapatan primer dan keempat defisit anggaran.
Kata dia, permasalahan itu salah satunya disebabkan perencanaan yang dilakukan pemerintah sendiri. Dimana di tahap awal penyusunan kebijakan tidak ada sinkronisasi dengan problem atau masalah yang ada di masyarakat.
“Akibatnya kebijakan yang diambil tidak berdampak positif terhadap masyarakat. Yang ada masalah justru semakin melebar,” ucap dia, dalam diskusi ‘Setelah Paket Ekonomi Gagal Total, Menko Perekonomian Layak Mundur’ di Jakarta, Selasa 928/6).
Salamuddin mencontohkan bagaimana defisit anggaran pemerintah. Dimana satu sisi pendapatan tidak terlalu besar, namun belanja atau pengeluaran malah diperbesar.
“Target 2015 tidak tercapai, tapi tahun 2016 menaikkan target lagi. Ini contoh paling nyata, orang-orang di barisan presiden membuat ‘blunder’ yang tidak bisa dimengerti,” ujar dia.
Sambung dia, “Paket-paket ekonomi itu juga enggak masuk akal. Sampai-sampai ada Undang-Undang yang dibatalkan MK tapi dibuat paket ekonomi.”
Artikel ini ditulis oleh: