Jakarta, Aktual.com — Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan bahwa sejak 10 tahun terakhir Polri sudah menyiapkan para kader calon pimpinannya dengan sistem assesment. Sehingga, korps bhayangkara itu sebenarnya memiliki banyak kader terbaik untuk calon pimpinannya.

“IPW menilai masih banyak senior yang jauh di atas Komjen Tito Karnavian, sehingga mantan Kapolda Metro Jaya itu perlu lebih dulu mendukung perwira yang senior untuk menjadi Kapolri, sebab Tito terlalu junior dan masih banyak senior diatasnya,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (6/6).

Sehingga, tidak baik bagi organisasi Polri kalau ada pihak tertentu mendorong Tito untuk menjadi calon atau bahkan menjadikannya sebagai Kapolri. Menurut Neta, meski kepala BNPT itu tetap diangkat menjadi kapolri tidak akan nyaman memimpin para seniornya.

“Kalaupun Tito akan menjadi Kapolri, mungkin bisa saja di masa
mendatang, mengingat masa pensiunnya masih lama, yakni 2022,” sebut Neta.

Oleh karena itu, Neta menyarankan agar Presiden Jokowi memilih calon Kapolri dari kader terbaik yang punya integritas, dedikasi, pengalaman, prestasi, kepemimpinan, dan jaringan yang bisa diterima masyarakat luas, baik di internal maupun eksternal.

“Dalam memilih calon Kapolri, Presiden diharapkan tidak mendengarkan suara-suara orang yang tidak jelas, yang tidak paham terhadap visi dan misi Polri ke depan,”

“Patokan yang perlu diperhatikan Presiden adalah Pasal 11 ayat 6 UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri, yang menegaskan bahwa Calon Kapolri adalah Perwira Tinggi Polri yang masih aktif, dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karir,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang