Dari laporan yang dikeluarkan lembaga maupun institusi internasional, penindasan maupun perlakuan diskriminatif pemerintah Cina terhadap muslim Uighur sudah berlangsung lama, ujar dia.

Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia harus berani bersuara lantang untuk menghentikan pelanggaran HAM yang dialami masyarakat muslim Uighur di China.

Dengan demikian, Indonesia harus proaktif dan independen dalam menentukan sikap terhadap perlakuan diskriminatif yang dialami etnis Uighur.

Ia menjelaskan proaktif itu Indonesia tidak boleh hanya menonton saja bahwa ada pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, China.

Kedekatan hubungan Indonesia dengan China di berbagai bidang dapat menjadi modal untuk melakukan pendekatan persuasif terhadap negeri tirai bambu itu.

Artikel ini ditulis oleh: