Jakarta, Aktual.com — Sesditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Agus Indarjo mengatakan hasil penelitian hendaknya jangan sekadar dalam bentuk laporan, tetapi dalam hilirisasi.

“Hilirisasi merupakan bagian penting, karena hasil penelitian yang sudah dalam bentuk produk ditunggu masyarakat,” ujar Agus saat membuka rapat kerja pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI), di Jakarta, Rabu (17/02).

Oleh karena itu, dia mendorong agar perguruan tinggi meningkatkan material kuliah dan praktikum. Kemudian, dosen juga diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya dengan memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan.

“Sisi inovasi terus didorong, sehingga di Kemenristekdikti ini tidak hanya lembaga penelitian dan pengembangan yang melakukan riset, tetapi juga dosen,” terang dia.

Dia menambahkan kegiatan pengembangan PUI pada tahun ini diarahkan untuk penguatan lembaga penelitian dan pengembangan sebagai salah satu komponen penguatan sistem inovasi nasional.

Meskipun saat ini, sumbangan penguasaan Iptek bagi perekonomian nasional masih sangat terbatas meskipun akta menunjukkan produk hasil litbang tersebut telah memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Penguatan kelembagaan Iptek diarahkan dalam bentuk kemampuan memberikan sumbangan nyata bagi daya saing sektor produksi, keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam, penyiapan masyarakat Indonesia dalam menyongsong kegiatan global yang maju dan modern, serta ketersediaan faktor yang diperlukan seperti SDM, sarana prasarana, kelembagaan iptek, dan pembiayaan,” papar Agus.

Pihaknya juga menargetkan pada tahun ini, lembaga litbang mampu menghasilkan produk Ipek maupun produk inovasi yang berbasis permintaan pasar untuk mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi.

Terdapat tujuh fokus pembangunan Iptek 2005-2025 yaitu pangan, energi, teknologi dan manajemen transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi pertahanan dan keamanan, teknologi kesehatan dan obat, serta material maju.

“Ke depan akan ada fokus penanganan kebencanaan dan juga kemaritimiman. Penanganan kebencanaan sangat penting, karena negara kita rentan terhadap bencana. Begitu juga untuk kemaritiman, karena negara kita merupakan negara dengan garis pesisir terpanjang di dunia,” cetus dia.

Agus berharap kegiatan pengembangan PUI itu bisa menghasilkan lembaga litbang yang unggul dari sisi penguasaaan Iptek sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara