Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi memperkirakan ekspor non-migas Indonesia akan tumbuh sekitar 15 sampai 20 persen pada 2015. Akan tetapi, menurutnya ada tiga faktor penting agar ekspor non-migas Indonesia bisa mencapai angka tersebut pada tahun depan.

“Pertama, yaitu kondisi ekonomi dunia yang masih menjadi faktor terbesar mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Kalau ekonominya bagus maka ekspor Indonesia akan baik, tapi kalau lesu, kita akan turun,” kata Bayu di Jakarta, Rabu (24/12).

Kedua, lanjutnya, adalah ketersediaan infrastruktur perdagangan. Pasalnya hal itu sangat berpengaruh dalam mendorong ekspor Indonesia.

“Kalau Tanjung Priok sudah jadi itu bagus sekali. Kemudian bagaimana manfaatkan double track pantai utara Jawa juga bisa berikan nilai tambah. Juga ketersediaan listrik untuk peningkatan aktifitas industri. Memang pertumbuhan belum spektakuler tapi setidaknya akan ada growth,” lanjutnya.

Ketiga, kata dia, adalah masuknya investasi. Semakin banyak investasi yang masuk, maka akan mendorong daya saing bagi produk-produk dalam negeri. Dikatakannya, sepanjang periode 2012-2014 tercatat investasi yang masuk masih positif.

“Investasi yang masuk tahun lalu dan tahun ini mudah-mudahan hasilnya bisa dirasakan pada 2015,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka