Jakarta, Aktual.com — Indonesia baru bisa swasembada daging sapi paling cepat pada tahun 2024. Hal tersebut setelah dilakukan analisis modeling dan simulasi permintaan.
Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Bustanul Arifin mengatakan dalam Seminar Nasional di BPS, Jakarta, Selasa (22/9)
“Sekarang kita hanya mengandalkan sapi rakyat. Setelah dibedah 98 persen itu sapi rakyat, tapi sapinya hanya 2-3 ekor, tidak langsung sapi kita jadikan daging,” ujar Bustanul.
Bahkan menurutnya, swasbada daging sapi yang ditargetkan pemerintah pada 2019 sebesar 746 ribu ton kemungkinan besar tidak tercapai. “Menargetkan itu dengan menekan kuota impor, yang terjadi justru kontroversi.”
Menurut Bustanul, salah satu alasan sulitnya mewujudkan swasbada daging sapi yaitu tidak teroganisirnya petani sapi dengan baik. Hal ini, kata dia, menyebabkan stabilisasi harga daging sapi sulit dilakukan.
“Itu kenapa pemerintah sekarang ga secara eksplisit menargetkan swasembada sapi karena sulit,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan